JAKARTA -
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyebut layanan tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 paling divaforitkan oleh calon penumpang kereta pi (KA) yang akan berpergian ke luar kota. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang cukup tinggi pada alat tes buatan dalam negeri ini.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, kereta api menjadi moda transportasi yang pertama kali menerapkan tes GeNose C19 di mana secara resmi dimulai pada 5 Februari 2021. Hingga 22 Mei 2021, KAI telah melayani 1 juta peserta pemeriksaan GeNose C19 di stasiun KA.
“Kami sangat mengapresiasi antusiasme masyarakat akan produk anak bangsa ini. Proses pemeriksaan GeNose C19 yang cepat, nyaman, dan murah hanya Rp30.000 menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat,” ujarnya, Senin (24/52021).
Baca juga: KAI Tambah Lokasi Tes GeNose di 8 Stasiun, Tarif Tetap Rp30.000 Sejauh ini tes GeNose C19 memang paling ekonomis dibanding tes antigen, apalagi PCR. Sebagai pembanding, layanan tes swab antigen di stasiun kereta saat ini dibanderol Rp85.000 atau lebih mahal Rp50.000 dari tes GeNose. Alhasil, calon penumpang lebih banyak memilih GeNose, terlihat dari antrian tes GeNose di stasiun yang jauh lebih banyak dibanding antigen.
Menurut Joni, layanan GeNose guna membantu calon penumpang untuk melakukan pemeriksaan atau tes Covid-19, di mana ini menjadi salah satu syarat penumpang yang akan berpergian.
Baca juga: Korban Tewas Jatuhnya Kereta Gantung Italia Jadi 14 Orang, Termasuk 5 Warga Israel Memang, kata dia, saat ini pelanggan KA Jarak Jauh tidak perlu lagi menyertakan surat izin perjalanan. Namun, calon penumpang masih harus melampirkan surat keterangan bebas Covid-19.
Adapun masa berlaku hasil pemeriksaan GeNose C19 maupun antigen adalah maksimal 1x24 jam sebelum jadwal keberangkatan KA, sesuai dengan SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.
(ind)