JAKARTA - Sudah ada beberapa
vaksin Covid-19 (virus Corona) yang digencarkan Pemerintah untuk mencegah penyebaran pandemi
Corona .
Vaksin itu di antaranya
Vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavac, dan Pfizer. Lalu apakah sejumlah vaksin tersebut melindungi seseorang yang sudah divaksin dari virus Corona?
Baca juga: Jubir Kemenkes: Vaksin Pemerintah Beda dengan Program Gotong Royong Semantara varian baru dari virus Corona mulai bermunculan, baik Alpha (Inggris) maupun Delta (India) menjadi sorotan beberapa waktu terakhir karena daya penularan dan dampaknya terhadap manusia lebih tinggi dibandingkan virus
Corona di awal masa pandemi.
Baca juga: Peluncuran Vaksin Ranger Menuju Palu Sehat Bebas Covid-19 Berikut penjelasan Profesor Zubairi Djoerban yang merupakan anggota Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan penjelasan melalui akun media sosial (Medsos) Twitter pada Rabu (16/6/2021) perihal vaksinasi yang ada saat ini apakah dapat melindungi dari varian baru Delta.
Baca juga: OJK Mempercepat Vaksinasi untuk Indutri Jasa Keuangan Teka-teki Varian Delta dari India atau B1617.2 terus menjadi bahasan. Mulai dari gejalanya yang mirip flu biasa, lebih menular, hingga menginfeksi lebih banyak anak-anak. Pertanyaan besarnya: apakah vaksin yang ada melindungi kita dari Varian Delta?
"Dalam catatan saya, varian ini paling banyak ditemukan di Jakarta dan Jawa Tengah. Ada 104 kasus. Untuk penelusuran, memang dibutuhkan WGS (whole genome sequence) atau sampel yang jumlahnya jauh lebih besar," kata Zubairi Djoerban.
Zubairi menjelaskan, ada bukti studi yang menunjukkan kalau gejala varian ini beda dengan varian jadul, seperti demam, batuk, dan kehilangan penciuman. Varian Delta atau yang baru, gejalanya lebih banyak sakit kepala, tenggorokan dan pilek. Seperti kena flu berat.
"Mengapa Delta lebih menular? Karena varian ini memiliki mutasi yang membantunya menyebar sekaligus menghindari sistem imunitas secara parsial. Analisis di The Lancet menunjukkan bahwa risiko masuk rumah sakit dua kali lipat pada mereka yang memiliki varian Delta-dibandingkan dengan Alpha (Inggris). Risiko juga meningkat pada mereka yang memiliki komorbid," jelasnya.
Lalu apakah vaksinasi selama ini yang dilakukan pemerintah bakal melindungi dari varian baru virus Corona ini? Zubairi mengungkapkan kabar baiknya.
"Studi di Inggris terhadap belasan ribu orang yang terinfeksi Delta mengungkap itu. Pfizer-BioNTech memberikan 96 persen perlindungan, sementara AstraZeneca memberikan 92 persen. Di Indonesia bisa terjadi tsunami Covid-19 seperti India? Saya harap tidak, meski telah terjadi lonjakan besar," tuturnya.
Karena itu, untuk menekan melonjaknya Corona, Prof Zubairi menyarankan pemerintah untuk konsisten dalam melakukan pencegahan, terutama pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes)
"Tegas, monitoring dan evaluasi secara berkala. Mari kita bahu membahu melewati keadaan ini. Tetap pakai masker dan berjarak. Bismillah," tutupnya.
(maf)