PYONGYANG - Adik Pemimpin
Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Yo-jong menyebut latihan bersama
Amerika Serikat (AS) dan
Korea Selatan (Korsel) adalah "latihan" perang nuklir.
Kim Yo-jong yang juga menjabat wakil direktur departemen Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara itu memperingatkan hal tersebut pada Selasa (10/8).
"Apapun skala dan modenya, latihan militer gabungan bersifat agresif karena ini adalah latihan perang dan latihan perang nuklir awal untuk melengkapi persiapan pelaksanaan rencana operasional dengan serangan pendahuluan kepada kami sebagai intinya," ujar Kim, dikutip kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
Baca juga: Adik Kim Jong-un Marah karena Korsel-AS Bersiap Latihan Perang Besar-besaran Menurut dia, Pyongyang akan mempercepat penguatan kapasitas pertahanannya sebagai tanggapan atas aksi AS dan Korsel.
Baca juga: Korea Utara Marah Korea Selatan dan Amerika Serikat Mulai Latihan Militer “Kami akan lebih memacu untuk lebih meningkatkan pencegah kapasitas absolut untuk mengatasi ancaman militer yang terus tumbuh dari AS, yaitu kemampuan pertahanan nasional dan serangan pendahuluan yang kuat untuk dengan cepat melawan tindakan militer apa pun terhadap kami,” ujar Kim.
Baca juga: Pemerintah Afghanistan Persenjatai Milisi Sipil untuk Lawan Taliban “Korea Utara akan melawan AS pada prinsip kekuasaan untuk kekuasaan dan niat baik untuk niat baik," tambah Kim.
Dia menegaskan, Washington harus menarik pasukannya dari Korea Selatan untuk mengatur perdamaian di seluruh semenanjung Korea.
Pada Senin, media melaporkan pekan ini Washington dan Seoul akan melakukan persiapan untuk latihan militer simulasi komputer bersama yang akan berlangsung dari 16-26 Agustus tanpa manuver nyata di lapangan.
Setiap latihan militer AS dan Korsel selalu ditanggapi dengan kemarahan oleh Korea Utara. Pyongyang menganggap latihan itu sebagai ancaman bagi keamanan nasional negaranya.
(sya)