JAKARTA - Indonesia kembali kedatangan
vaksin AstraZeneca sebanyak 500.000 dosis. Kedatangan vaksin tahap ke-51 ini merupakan bantuan dari Australia dari mekanisme dose-sharing bilateral.
“Batch pertama dari Australia tiba 2 September lalu sebesar 500.000 dosis vaksin AstraZeneca," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan yang diterima Rabu (8/9/2021).
Menurutnya, batch kedua ini tiba sehari sebelum dilakukannya Pertemuan 2+2 (Menlu-Menhan) antara kedua negara di Jakarta. “Kedua negara terus berupaya memperkuat kemitraan strategis komprehensif, termasuk dalam situasi penuh tantangan seperti pandemi Covid-19,” kata Retno.
Baca juga: 94 Persen Pasien Covid-19 yang Meninggal Belum Divaksin
Kedatangan vaksin kali ini merupakan bagian dari rencana dukungan 2,5 juta dosis vaksin dari Australia bagi masyarakat Indonesia untuk 2021. Pemerintah Australia juga telah berkomitmen untuk memberikan dukungan pengadaan vaksin untuk Indonesia senilai 77,1 juta dolar Australia yang akan disalurkan melalui UNICEF.
“Atas nama pemerintah Indonesia, saya sampaikan terima kasih kepada Pemerintah dan rakyat Australia atas dukungan kerja sama penanganan Covid-19. Thank you Australia,” kata Retno.
Baca juga: Varian Mu Dinilai Tak Lebih Ganas dari Delta, di Dunia Hanya 0,1% Kasus Dengan kedatangan vaksin ini, secara keseluruhan Indonesia telah menerima sebesar 225,9 juta dosis vaksin dari berbagai merek baik masih dalam bentuk bulk atau vaksin jadi. Rinciannya, vaksin Sinovac dalam bentuk jadi sebanyak 33 juta dosis, vaksin Sinovac dalam bentuk bulk sebanyak 153,9 juta. AstraZeneca sebanyak 20 juta dosis, Moderna sebanyak 8 juta dosis, Pfizer sebanyak 2,75 juta dosis, dan Sinopharm sebanyak 8,25 juta dosis.
(cip)