MOSKOW - Juru bicara
Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa
Kazakhstan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia pun memperingatkan agar tidak ada pihak luar yang ikut campur.
Kantor berita
Rusia , RIA Novosti melaporkan, Peskov mengatakan Kazakhstan tidak meminta bantuan Rusia untuk menangani aksi protes, yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar atau
BBM , yang mendorong pengunduran diri pemerintahnya.
Rusia sangat sensitif terhadap kerusuhan di negara-negara bekas republik Soviet yang dianggapnya sebagai bagian dari pengaruhnya. Di masa lalu, Rusia menuduh Barat memicu revolusi di negara-negara seperti Georgia dan Ukraina.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sedang memantau dengan cermat situasi di negara tetangga sebelah selatannya itu dan mengandalkan normalisasi secepat mungkin.
"Kami menganjurkan penyelesaian damai semua masalah dalam kerangka konstitusional dan hukum dan dialog, daripada melalui kerusuhan jalanan dan pelanggaran hukum," kata Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari
Reuters, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Diguncang Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM, Kabinet Pemerintah Kazakhstan Mengundurkan Diri Dikatakan ini justru tujuan dari langkah-langkah yang diambil oleh Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev untuk menstabilkan situasi dan menyelesaikan masalah yang ada dengan cepat, termasuk yang terkandung dalam tuntutan sah para pengunjuk rasa.
Pernyataan ini tampaknya merujuk pada keputusan Tokayev untuk membatalkan kenaikan harga bahan bakar pada Tahun Baru lalu yang memicu aksi protes di bagian barat negara itu.
Pernyataan Rusia itu menggunakan bahasa yang lebih hati-hati daripada Tokayev, yang menyalahkan kekerasan itu pada provokator domestik dan asing.
Baca juga: Protes BBM Berubah jadi Kerusuhan, Kazakhstan Umumkan Keadaan Darurat (ian)