BRUSSELS -
Rusia mulai mengirimkan pasukan penjaga perdamaiannya ke
Kazahkstan yang dilanda kerusuhan. Tindakan Rusia itu rupanya tidak luput dari pengamatan
Uni Eropa (UE) yang langsung memberikan tanggapan.
UE meminta Rusia untuk menghormati kedaulatan dan kemerdekaan Kazakhstan ketika Rusia mengirim pasukan terjun payung untuk memadamkan aksi kerusuhan mematikan yang menyebar di negara bekas republik Soviet itu.
Komisi Eropa, eksekutif UE, juga mendesak semua pihak untuk menahan diri.
"Kekerasan harus dihentikan. Kami juga menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menyelesaikan situasi secara damai. Sekarang jelas, UE siap dan bersedia mendukung dialog di negara ini," kata juru bicara UE seperti dikutip dari
Al Araby, Kamis (6/1/2022).
Pesawat pertama dengan pasukan penjaga perdamaian Rusia lepas landas ke Kazakhstan pada Kamis pagi, ketika negara Asia Tengah itu masih dicengkeram aksi protes dengan kekerasan yang dipicu oleh kenaikan tajam harga bahan bakar setelah Tahun Baru.
Rekaman yang menunjukkan pasukan terjun payung Rusia menaiki pesawat angkut Ilyushin Il-76 di lapangan terbang Chkalovsky di luar Moskow.
Baca juga: Kremlin Wanti-wanti Pihak Luar Tidak Ikut Campur Krisis Kazakhstan Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) untuk membantu memadamkan aksi demonstrasi terburuk di negara itu sejak merdeka.
Permohonan Tokayev mengikuti kerusuhan di kota terbesar negara itu, Almaty, dan di tempat lain di Kazakhstan. Menurut Tokayev kerusuhan itu dihasut oleh “teroris internasional” yang ingin merusak integritas teritorial negara itu.
Aksi protes di seluruh Kazakhstan dimulai pada hari-hari pertama tahun 2022, merespons kenaikan harga bahan bakar gas cair yang mencapai dua kali lipat. Kenaikan harga itu dikarenakan pemerintah menarik subsidi dan menyerahkan harga kepada mekanisme pasar.
Baca juga: Situasi Genting, Presiden Kazakhstan Minta Bantuan Militer Rusia Cs (ian)