JAKARTA - Ahli Epidemiologi Indonesia Hariadi Wibisono menyebutkan pembukaan
umrah dapat memicu penyebaran virus baru varian
Omicron . Pasalnya, berbagai aktivitas apapun tidak menutup kemungkinan adanya penyebaran virus
Omicron ini.
Baca juga: Pemberangkatan Jamaah Umrah Perdana Jadi Penentu Pelaksanaan Selanjutnya "Setiap mobilitas, apalagi dalam kerumunan, apapun tujuannya, meningkatkan risiko penularan dan menyebar dalam kelompok menjadi cluster," kata Hariadi dalam pesan tertulisnya kepada MNC Portal, Senin (10/1/2022).
Baca juga: Kemenag Minta Penyelenggara Umrah Patuhi Kebijakan Satu Pintu Ia tak menampik, bahwa pemerintah Arab Saudi sendiri telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat Covid-19. Bahkan para pelaku pelanggaran seperti berjalan tanpa masker bisa kena denda hingga 100.000 riyal atau sekitar Rp380 juta.
"Soal pakai masker sih bagus saja kalau ada ancaman denda itu. Tapi belajar dari orang-orang yang wisata ke Turki, pulangnya pada tertular kan. Nah risiko ini sama untuk para rombongan umrah," ucapnya.
Sehingga ia berharap, pemerintah dapat lebih tegas dalam mengambil kebijakan terkait perjalanan ke luar negeri. "Harapannya enggak ada yang bawa oleh-oleh Om micron atau Tante micron," kata dia.
Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) melepas pemberangkatan 418 jamaah umrah dari berbagai daerah di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (8/1/2022).
Diketahui, pemerintah kembali membuka keberangkatan jamaah umrah asal Indonesia setelah sebelumnya ditutup karena pandemi Covid-19.
(maf)