JAKARTA - Badan Siber dan Sandi Negara (
BSSN ) mengklarifikasi kabar data
pasien Covid-19 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diduga bocor dan diperjualbelikan di forum situs gelap (dark web). BSSN menyampaikan data yang bocor itu bukan data dari PeduliLindungi.
"Ini kami laporkan ini agak ramai memang, kemarin datanya Kementerian Kesehatan itu bocor atau kita lihat diperjualbelikan di dark web," kata Kepala BSSN Hinsa Siburian dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Dia mengungkapkan banyak pihak yang bertanya apakah data yang bocor itu adalah aplikasi PeduliLindungi. Sebab, aplikasi tersebut saat ini digunakan dalam upaya pengendalian Covid-19.
Baca juga: Sejarah Perkembangan Keamanan Siber, dari Dinas Code hingga CSIRT "Jadi memang banyak pertanyaan itu PeduliLindungi atau tidak? Jadi yang bocor itu bukan PeduliLindungi," katanya.
Namun, dia tak membeberkan data pihak mana yang diduga bocor itu. Hinsa hanya menyebut, setiap direktorat jenderal (Ditjen) di Kemenkes memiliki data mengenai pasien Covid-19.
"(Tapi) itu belum masuk ke BSSN. Jadi karena kita fokus untuk amankan PeduliLindungi," pungkasnya.
(rca)