JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) memproyeksikan
harga minyak dunia masih terus mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan kebutuhan minyak dunia masih terus meningkat.
"Global oil supply and demand pasca pandemi diperkirakan meningkat secara bertahap. Prediksi harga minyak juga dipengaruhi kondisi recovery ekonomi, lalu ada isu di Ukraina," ujar Kepala
SKK Migas Dwi Soetjipto saat rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (2/2/2022).
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Memanas Bikin Harga Minyak Dunia Melonjak Menurut dia harga minyak saat ini masih tinggi menyentuh USD90 per barel. Namun dengan adanya pernyataan Organisasi Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) harga minyak dunia sedikit turun menjadi USD89 per barel.
Dwi melanjutkan, harga minyak dunia ke depan masih berada di garis decline, seiring dengan isu-isu energi terbarukan dan portofolio perusahaan yang mulai menggarap proyek energi terbarukan.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Meroket, Intip Daftar Harga BBM Pertamina vs Shell "Di Indonesia sendiri kebutuhan minyak masih besar, meskipun dari sisi bauran ini minyak akan ditekan dari 29% menjadi 20% di 2025," ujarnya.
(nng)