floating-Hasil Riset Sebut 67%...
Hasil Riset Sebut 67% Sektor Publik di Indonesia Telah Mengadopsi Cloud Computing
Hasil Riset Sebut 67%...
Hasil Riset Sebut 67% Sektor Publik di Indonesia Telah Mengadopsi Cloud Computing
Kamis, 17 Februari 2022 - 13:14 WIB
JAKARTA - Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), melakukan publikasi riset mengenai “Tantangan Terkini Transformasi Digital Sektor Publik di Indonesia”. Publikasi riset tersebut dilakukan secara daring lewat platform CyberHub.ID.

Acara dibuka dengan sambutan dari Anton Setiyawan selaku Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi yang sekaligus menjadi pengarah dari riset yang dilakukan.

BACA JUGA - Meta Akhirnya Mau Membayar Denda Gugatan Kasus Pelanggaran Privasi

“Mudah-mudahan hasil riset ini bisa menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat dalam implementasi teknologi khususnya cloud computing di Indonesia dengan tentunya memperhatikan faktor keamanan dan privasi yang ada.”, ujar Anton saat acara tersebut di Kamis, (17/6/ 2022).

Sementara itu, Prof. A. Nizar Hidayanto, Dr. selaku Ketua Tim Peneliti dalam pemaparannya menyampaikan, menurut hasil riset, semua responden mengaku saat ini sedang melakukan proses transformasi digital.

'' 67.7% responden telah mengadopsi cloud computing sebagai infrastruktur transformasi digital,” papar Nizar

Ia pun menyampaikan bahwa 5 besar tantangan transformasi digital pada sektor publik di Indonesia adalah: Kurangnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, Isu regulasi, kebijakan dan prosedur, Isu keamanan dan perlindungan privasi, Isu infrastruktur TI, dan Integrasi sistem dan layanan

Hasil Riset Sebut 67%...


Adapun 5 faktor utama sebagai pendorong dari adopsi cloud computing pada sektor publik adalah: Kesesuaian layanan dengan kebutuhan, Keinginan berinovasi dari organisasi, Persepsi manfaat cloud computing, Jumlah pengguna layanan TI, dan Dukungan pimpinan.

Sedangkan 5 faktor utama sebagai penghambat dari adopsi cloud computing adalah: Kekhawatiran terkait akses dan kontrol data, Kekhawatiran terkait keamanan dan privasi, Isu terkait regulasi, Kurangnya kompetensi teknis, dan Kurangnya pengetahuan SDM terkait cloud computing.

Sebagai kesimpulan dan saran dari riset tersebut adalah: Pertama, Privasi, serta keamanan dan akses data, adalah masalah utama yang menjadi perhatian lembaga pemerintah.

Kedua, Instansi pemerintah di Indonesia juga menginginkan penyedia layanan cloud computing yang responsif, mudah dihubungi, dan cepat tanggap jika ada masalah dengan layanan.

Ketiga, Salah satu tantangan terbesar dalam melakukan transformasi digital adalah persoalan kebijakan dan regulasi yang masih belum mengakomodir percepatan transformasi digital di sektor publik.

Keempat, Selain berpedoman pada regulasi pemerintah pusat, setiap instansi pemerintah juga perlu membuat regulasi internal terkait implementasi cloud computing.

Kelima, Salah satu faktor penghambat terbesar dalam adopsi cloud computing di instansi pemerintah adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan resistensi internal terhadap adopsi cloud computing.

Hal ini dapat diatasi dengan memberikan bantuan sumber daya manusia, seperti program pelatihan dan sosialisasi, serta tahap uji coba penggunaan cloud.

Dalam penjelasannya Nizar menyampaikan bahwa riset tersebut dilakukan dari bulan November 2021 sampai dengan Januari 2022 dimana melibatkan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah. Dengan distribusi geografis dari Pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Setelah paparan hasil riset tersebut, acara kemudian dilanjutkan dengan paparan dari Muhammad Rohilbun, Solution Architect dari Alibaba Cloud yang merupakan cloud provider yang telah lebih dari 6 tahun melayani masyarakat Indonesia. Dalam paparannya Alibaba Cloud menyampaikan manfaat dari layanan cloud computing sekaligus menjawab tantangan yang ditemukan dari hasil riset yang dilakukan.

Muhammad Rohilbun yang akrab disapa dengan Roi menyampaikan kesiapan Alibaba Cloud untuk membantu transformasi digital pada sektor publik di Indonesia.

“Ada banyak benefit ketika mengadopsi layanan cloud computing salah satunya adalah mempercepat inovasi. Sudah banyak government yang melakukan inovasi, dan cloud computing hadir untuk bisa membantu inovasi tersebut berlangsung lebih cepat”, ujarnya.
(wbs)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Jakarta Jadi Otak Digital...
Jakarta Jadi Otak Digital Raksasa! Kontribusi Google Cloud Capai Rp1.400 T dan Ciptakan 240 Ribu Lapangan Kerja
PLN Icon Plus Siap Wujudkan...
PLN Icon Plus Siap Wujudkan Green Ecosystem Digital Kabupaten Sragen
Kementerian BUMN Dorong...
Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Lewat Workshop Media Sosial Berbasis AI
China Bertekat Memperkuat...
China Bertekat Memperkuat Literasi Digital dan AI
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI