floating-Beban Subsidi Makin...
Beban Subsidi Makin Berat, Program Kompor Listrik Dinilai Butuh Regulasi Segera
Beban Subsidi Makin...
Beban Subsidi Makin Berat, Program Kompor Listrik Dinilai Butuh Regulasi Segera
Jum'at, 04 Maret 2022 - 18:15 WIB
JAKARTA - Program kompor induksi atau listrik diyakini bisa mengurangi beban subsidi yang semakin berat. Hal ini juga sejalan dengan upaya mendorong energi baru terbarukan sebagai isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satu terkait transisi energi yang berkelanjutan, menuju energi ramah lingkungan, tentunya akan menghemat belanja negara dari impor BBM dan LPG.

"Impor dan beban subsidi LPG terus meningkat setiap tahun. Secara bertahap subsidi itu harus segera dikurangi dan dialihkan ke pemakaian energi berbasis domestik, yaitu kompor induksi/listrik," kata Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus di Jakarta.

Baca Juga: Tekan Impor LPG Rp67,8 Triliun, PLN Ajak Masyarakat Pakai Kompor Listrik

Teuku Neta mengingatkan Presiden Jokowi pada 16 November 2021 meminta PLN untuk segera melakukan langkah-langkah efektifitas konversi dari kompor LPG ke kompor induksi. Langkah ini sebagai upaya menekan penggunaan energi berbasis impor menuju optimalisasi energi dosmetik dari pasokan listrik yang berlimpah.

"Harusnya kompor masak dulu yang diprioritaskan, kenderaan bisa belakangan, karena setiap saat orang memasak, naik kendaraan belum tentu tiap hari," pinta Teuku Neta.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Bikin Beban Subsidi BBM, LPG hingga Listrik Membengkak

Direktur Eksekutif The Jokowi Center itu menyatakan, memasak dengan kompor LPG lebih mahal dibandingkan dengan kompor listrik /induksi, yaitu 1 Kg LPG setara dengan 7,18 Kwh, maka biaya memasak dengan LPG non subsidi sebesar Rp. 13.500. Sedangkan memasak dengan kompor induksi hanya Rp. 10.387, terjadi penghematan sebesar Rp. 3.113 Kg/Kg LPG.

"Ironisnya sampai saat ini program konversi kompor LPG ke induksi belum ada aksi nyata, masih sebatas wacana di Kementerian ESDM. Keadaan tersebut mengindikasikan Kementerian ESDM tidak serius merespons arahan Presiden Jokowi," tegas Teuku Neta.
(akr)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
LPG, Jargas, Subsidi,...
LPG, Jargas, Subsidi, dan Kompensasi
Kebijakan Tata Kelola...
Kebijakan Tata Kelola LPG 3 Kg Langkah Strategis Kurangi Beban Subsidi
LPG Selalu Jadi Beban...
LPG Selalu Jadi Beban Subsidi, Pemerintah Perlu Perluas Infrastruktur Jargas
Subsidi Tak Efektif...
Subsidi Tak Efektif Dongkrak Daya Beli, Stok Motor Listrik Numpuk di Dealer
Subsidi LPG 3 Kg Tak...
Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran Sampai Rp26 Triliun per Tahun