JAKARTA - Menteri Keuangan
Sri Mulyani mengatakan perang Rusia-Ukraina hingga kebijakan lockdown China mengganggu pemulihan ekonomi global. Berdasarkan
proyeksi IMF pertumbuhan ekonomi RI semula diramal 4,4% turun jadi 3,2%.
"Tahun ini tadinya diproyeksikan 4,4% sekarang menjadi 3,6%. Bahkan sekarang proyeksinya lebih rendah dari 3,6% bisa sampai 3,4% sampai 3,2%," ungkap Sri dikutip di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Sri Mulyani Berharap Swasta Jadi Motor Penggerak Investasi Menurut dia konflik Rusia-Ukraina dibarengi dengan berbagai sanksi telah menyebabkan kenaikan harga komoditas, energi, dan pangan, serta dampak perang lainnya. Belum lagi, Amerika Serikat (AS) juga mengalami inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga yang mempengaruhi pelemahan pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Baca Juga: Terungkap! Sri Mulyani Sempat Tertular Covid-19 di Amerika Sebelum Lebaran Tak berhenti di situ, kebijakan China telah menghambat permintaan global dan kegiatan manufaktur. Seperti di Shanghai menyebabkan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Tiongkok kontraksi hingga 47%. "Jadi ekonomi ini tidak statis. Perang ini apakah akan berhenti atau tidak belum pasti juga. Ini semuanya menimbulkan ketidakpastian pada semester kedua tahun ini," kata Sri.
(nng)