AMERIKA SERIKAT - Carvana, perusahaan
mobil bekas online memecat 2.500 karyawan sekaligus. Hebohnya lagi perusahaan yang berbasis di Tempe, Arizona, Amerika Serikat itu melakukan pemutusan hubungan kerja secara mendadak.
Ribuan karyawan menerima informasi pemecatan melalui rapat virtual, Zoom Meeting pada Selasa (10/5/2022) lalu. Disebutkan situs AZ Central, perusahaan mobil bekas online itu mengalami kerugian USD506 juta atau setara Rp7,3 triliun pada kuarter pertama tahun ini.
Pemecatan dilakukan karena menurut Carvana selama 10 tahun berbisnis mereka belum pernah mendapatkan keuntungan. Di saat yang bersamaan jumlah karyawan yang ada di Carvana justru terus membengkak hingga ribuan orang. Sebelum
pemecatan ada sebanyak 21.000 karyawan, tetap dan kontrak, yang ada dalam daftar tenaga kerja Carvana.
Baca juga : Mobil China Lawan Kuat SUV Legendaris Amerika Mulai Menampakkan Diri "Semua tenaga kerja yang terkena pemecatan akan mendapatkan empat minggu gaji ditambah satu minggu tambahan untuk setiap tahun mereka bersama Carvana," tulis keterangan resmi Carvana.
Mereka juga melanjutkan setiap karyawan yang diberhentikan akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan asuransi kesehatan yang diperpanjang. Hanya saja bagi yang telah dipecat tidak ada peluang untuk diperkerjakan kembali.
Sementara salah satu pengguna situs Reddit yang mengaku karyawan Carvana mengaku kecewa dengan pemecatan sepihak itu. Dia mengatakan bisnis Carvana justru tidak terlihat mengalami kerugian besar.
Baca juga : Ioniq 5 Jadi Mobil Listrik Terlaris Buatan Hyundai, Segera Terjual 90.000 Unit Apalagi di saat yang bersamaan Carvana baru saja menuntaskan pembelian gedung baru di Phoenix, Amerika Serikat dengan nilai USD2,2 miliar atau setara Rp31,9 triliun.
Carvana sendiri merupakan bisnis mobil bekas online yang sangat unik dibandingkan lainnya. Carvana justru menyediakan sebuah bangunan khusus yang diibaratkan seperti mesin penjual otomatis atau vending machine.
Mesin itu berisi banyak mobil yang bisa dipilih langsung oleh pembeli. Keberadaan vending machine itu justru menurut Carvana jadi sangat efektif karena pembeli bisa memilih dan menentukan mobil dengan bebas tanpa harus diganggu oleh salesman.
(wsb)