MINAHASA SELATAN - Nonje Rumuat saat itu sedang menidurkan anaknya dalam ayunan. Dia kemudian dikagetkan akan suara dentuman keras dari
jembatan yang jatuh ke laut.
"Saya sedang membuai ade di ayunan, terdengar sudah ribut di pantai sana, jembatan sudah jatuh, WC sudah jatuh, rumah-rumah sudah berjatuhan, terpaksa saya cepat angkat barang-barang di rumah," ujar Nonje, Rabu (15/6/2022).
Baca juga: Breaking News: Jembatan Amurang Minahasa Selatan Mendadak Putus Peristiwa itu menurutnya terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Dalam kepanikan dia pun menyelamatkan anaknya terlebih dahulu yang sedang tidur kemudian barang-barangnya.
"Rumah saya tidak hanyut, cuma sudah di dekat dengan laut, jadi kami waspada dan mengungsi," katanya
Dia mengaku sempat panik, menyelamatkan anaknya yang masih berusia 7 bulan. Dalam kepanikannya itu dia lari ke tempat aman sambil ketakutan
“Waktu itu saya sudah panik, lari cepat-cepat angkat anak. Saya ketakutan melihat jembatan sudah jatuh, jalan sudah retak-retak," tuturnya.
Dia hanya bisa berharap agar pemerintah secepatnya memberikan bantuan bagi para pengungsi, apalagi dia punya anak bayi, belum lagi warga lain yang rumahnya hanyut
Baca juga: 25 Rumah, 1 Restoran dan 1 Resort Hanyut Akibat Jembatan Ambruk di Minahasa Selatan "Pokoknya kebutuhan bayi, popok, susu. Pokoknya yang penting kebutuhan bayi saja," pungkasnya.
Diketahui, masyarakat Minahasa Selatan (Minsel) mendadak gempar dengan putusnya jembatan di Jalur Boulevard Amurang, Minsel Rabu (15/6/2022).
Jembatan penghubung yang berada di kompleks I Am Amurang itu ambruk tanpa bekas akibat abrasi pantai yang terjadi siang tadi dan menjadi viral di media sosial.
(nic)