JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat Serma Rama Wahyudi. Rama adalah misi perdamaian PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) yang tewas dalam serangan milisi di negara itu.
Pejabat komunikasi pasukan penjaga perdamaian PBB, MONUSCO, Sy Koumbo melaporkan patroli pasukan itu diserang sekitar 20 km dari kota Beni di Provinsi Kivu Utara.
(
Baca juga: Seorang Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Indonesia Gugur di Kongo )
“Penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum Serma Rama Wahyudi atas pengabdiannya dalam menjaga perdamaian dunia. Semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberikan ketabahan," ucap Retno pada Rabu (24/6/2020).
Retno menuturkan, berdasarkan laporan yang diterima dari MONUSCO, selain Rama, seorang personel asal Indonesia lainnya, yakni Prt M Syafii Makbul juga turut menjadi korban dalam serangan. Syafii mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan intensif.
“DK PBB telah mengutuk keras serangan kepada MONUSCO dan meminta otoritas Kongo untuk melakukan investigasi dan membawa pelakunya ke meja pengadilan," ujar Retno.
(
Baca juga: Dansatgas Kizi TNI Konga: Serma Rama Wahyudi Gugur Akibat Tertembak )
Sebelumnya diwartakan, Komandan MONUSCO Leila Zerrougui mengecam serangan itu. Menurut dia, serangan dilancarkan oleh anggota Pasukan Aliansi Demokratis (ADF), kelompok bersenjata yang kerap melakukan kekerasan di wilayah timur Kongo.
ADF merupakan gerakan yang berasal dari Uganda pada 1990-an, yang menentang pemerintahan Presiden Uganda Yoweri Museveni. Pada 1995, ADF pindah ke Kongo yang kemudian menjadi basis operasionalnya meski tidak melancarkan serangan di dalam wilayah Uganda selama beberapa tahun.
(esn)