MAKAU - Wilayah administratif khusus China di Makau menerapkan lockdown untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun setelah wabah Covid-19 baru.

Makau dikenal sebagai kota kasino terbesar di dunia. Menurut pernyataan pemerintah kota Makau pada 9 Juli, operasi semua industri dan perusahaan komersial dan tempat-tempat di Makau akan tetap ditangguhkan dari Senin hingga 18 Juli, kecuali untuk yang dianggap penting bagi masyarakat dan kehidupan sehari-hari anggota masyarakat.

Patroli polisi telah dikerahkan untuk memastikan kepatuhan publik dengan langkah-langkah baru.

Baca juga: Mutasi Baru Omicron Super Covid-19 Menyebar di India, Dunia Waspada

Sementara pihak berwenang mengizinkan restoran untuk terus bekerja, lebih dari 30 kasino Makau telah menutup pintu mereka untuk pertama kalinya sejak Februari 2020, ketika ditutup selama 15 hari.

Langkah-langkah anti-epidemi itu mengakibatkan saham judi anjlok pada Senin (11/7/2022).

Baca juga: China Peringatkan ASEAN: Jangan Dijadikan Bidak Catur oleh Kekuatan Besar

Industri perjudian adalah sumber kehidupan ekonomi Makau, dengan lebih dari 80% pendapatan pemerintah berasal darinya.

Mayoritas penduduk kota secara langsung atau tidak langsung dipekerjakan oleh industri itu. Pada 2018, pendapatan perjudian Makau adalah USD37 miliar.

Sejak 18 Juni, Makau telah mencatat total 1.526 kasus, menurut Pusat Respon dan Koordinasi Virus Corona.

Sekretaris Administrasi dan Kehakiman Makau Zhang Yongchun menjelaskan bahwa penguncian dapat diperpanjang dan langkah-langkah epidemiologi diperketat, tergantung pada situasinya.

Dengan populasi 681.700 jiwa dan luas 32,9 kilometer persegi, Makau dianggap sebagai wilayah terpadat di dunia.

Covid telah meningkat di China baru-baru ini, meskipun ada kebijakan tanpa toleransi yang ketat di negara itu.