BRUSSELS - Presiden
Komisi Eropa , Ursula von der Leyen melakukan perjalanan ke Baku, Ibu kota sekaligus kota terbesar Azerbaijan pada awal pekan kemarin untuk mencari lebih banyak
gas alam . Hal ini disampaikan ketika
Uni Eropa (UE) berusaha mengurangi ketergantungannya pada energi Rusia.
"Di tengah tekanan Rusia yang terus berlanjut terkait pasokan energinya, diversifikasi impor energi menjadi prioritas bagi UE," kata Komisi UE di Twitter.
Baca Juga: Ketakutan Eropa Jadi Nyata! Gazprom Umumkan Force Majeure Pasokan Gas "Presiden von der Leyen dan Komisaris (Energi) Kadri Simson akan berada di Azerbaijan untuk lebih memperkuat kerja sama," bebernya.
Menurut draf dokumen yang dilihat oleh Reuters pada 14 Juli, Komisi telah mengusulkan kepada negara-negara Uni Eropa untuk mencapai kesepakatan dengan Azerbaijan dalam upaya meningkatkan impor gas alam dan mendukung perluasan pipa untuk mewujudkannya.
Komisi belum mau berkomentar terkait rencana mencari pengganti gas Rusia tersebut. Sementara itu pemerintah Uni Eropa telah menyetujui embargo minyak secara bertahap terhadap Rusia.
Di sisi lain transit gas Rusia melalui Polandia telah berhenti tahun ini dan pengiriman gas melalui Ukraina telah dibatasi sejak invasi Moskow dimulai pada 24 Februari ke Ukraina.
Baca Juga: Rusia Potong Pasokan Gas, Sektor Industri Jerman Ini Terancam Tutup Jerman, ekonomi terbesar keempat di dunia sedang mempersiapkan semua skenario termasuk penghentian total pasokan gas Rusia bahkan setelah perbaika rutin selama 10 hari di pipa raksasa Nord Stream 1 akan berakhir akhir pekan ini.
Di Twitter pada akhir pekan kemarin, duta besar Rusia untuk badan-badan internasional di Wina, Mikhail Ulyanov, mengatakan: "Rusia tidak pernah menolak untuk melanjutkan pasokan gas alam ke Eropa dan sepenuhnya mematuhi kewajiban kontraktualnya."
(akr)