WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo mengatakan, kegagalan untuk memperpanjang embargo senjata terhadap Iran akan mendorong dunia, termasuk Riyadh, New Delhi, Roma dan Warsawa, ke dalam garis bidik Iran. Alasannya, setelah embargo senjata selesai, Iran dapat membeli jet tempur dan meningkatkan armada kapal selam mereka.
Embargo senjata terhadap Iran akan berakhir pada bulan Oktober dan Washington telah melakukan upaya diplomatik yang signifikan untuk memastikan bahwa itu diperpanjang.
(
Baca juga: AS Dorong Embargo Senjata Iran, Rusia: Kebijakan Mencekik Maksimum )
Penghentian embargo ini adalah bagian dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) yang ditandatangani pada 2015 antara AS, Prancis, Jerman, Inggris, China dan Rusia di satu sisi dan Teheran di sisi lain.
"Iran bukan demokrasi yang bertanggung jawab seperti Australia atau India," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan di pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB, seperti dilansir Al Arabiya padaRabu (1/7/2020).
Pompeo memperingatkan bahwa kegagalan untuk memperpanjang embargo akan memungkinkan Iran untuk meningkatkan armada kapal selamnya. Dia menyebut hal ini dapat meningkatkan ancaman dalam pengiriman internasional dan kebebasan navigasi.
"Jika Anda gagal bertindak, Iran akan bebas untuk membeli jet tempur buatan Rusia yang dapat mencapai radius 3.000 kilometer, menempatkan kota-kota seperti Riyadh, New Delhi, Roma, dan Warsawa di bidik Iran. ran juga akan dapat membeli teknologi baru untuk proksi di Timur Tengah, seperti Hamas, Hizbullah dan milisi Houthi," ujarnya.
(
Baca juga: Son of Ares, Jet Tempur Hasil Eksperimental Tersembunyi Andalan AS )
Dia menambahkan, bahwa Iran akan memegang pedang Damocles atas stabilitas ekonomi Timur Tengah, membahayakan negara-negara seperti Rusia dan China yang mengandalkan sektor energi dalam perekononiam mereka.
(esn)