floating-Masih Galau, Ini Kekhawatiran...
Masih Galau, Ini Kekhawatiran Emak-emak Soal Kompor Listrik
Masih Galau, Ini Kekhawatiran...
Masih Galau, Ini Kekhawatiran Emak-emak Soal Kompor Listrik
Senin, 26 September 2022 - 20:35 WIB
JAKARTA - Ibu rumah tangga curhat apabila beralih ke kompor listrik. Program yang tengah dicanangkan pemerintah itu menuai kritik dari emak-emak.

Salah satunya Nur, warga Rawa Belong, Jakarta Barat yang mempertanyakan soal penggunaan kompor listrik. "Jika menggunakan kompor listrik lalu terkena pemadaman listrik itu lagi masak itu gimana," ujar dia saat berbincang dengan MNC Portal Indonesia, Senin (26/9/2022).

Baca Juga: Daftar Kompor Listrik yang Harganya Murah, tapi Sedotan Setrumnya Wah

Sementara itu, Zainab yang merupakan warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengaku ribet menggunakan kompor listrik. Pengguna kompor listrik sejak 2019 itu mengungkapkan keluh kesahnya.

"Ribet, saya sering ngedumel ke anak saya, pas semua AC nyala, lagi masak nasi kadang ngejeklek listriknya " kata dia. Bahkan kalau listriknya mati, terpaksa harus beli makan di luar. "Kalau mati listrik ya nggak jadi masak, beli makan di luar, " katanya.

Baca Juga: Mau Pakai Kompor Listrik, Golongan 450 VA Harus Tambah Daya

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui bahwa penggunaan kompor listrik membutuhkan penambahan daya. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan implementasi program konversi kompor LPG ke kompor listrik belum dilakukan tahun ini.
(nng)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
Pastikan Ketersediaan,...
Pastikan Ketersediaan, Ribuan Agen dan Pangkalan LPG 3 Kg Disiagakan Jelang Lebaran
Pastikan Subsidi Tepat...
Pastikan Subsidi Tepat Sasaran, Menteri Bahlil: Karena itu Hak Rakyat yang Tidak Mampu
Kebijakan Tata Kelola...
Kebijakan Tata Kelola LPG 3 Kg Langkah Strategis Kurangi Beban Subsidi
DPR Pastikan Distribusi...
DPR Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar hingga Sub Pangkalan
Subsidi LPG 3 Kg Tak...
Subsidi LPG 3 Kg Tak Tepat Sasaran Sampai Rp26 Triliun per Tahun