floating-Mahasiswa ITB Manfaatkan...
Mahasiswa ITB Manfaatkan Limbah Plastik dan Sabut Kelapa Sawit untuk Perkerasan Jalan
Mahasiswa ITB Manfaatkan...
Mahasiswa ITB Manfaatkan Limbah Plastik dan Sabut Kelapa Sawit untuk Perkerasan Jalan
Selasa, 01 November 2022 - 18:21 WIB
JAKARTA - Empat mahasiswa dari Program Studi Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung ( ITB ) menciptakan lapisan aspal melalui pengolahan limbah plastik dan limbah organik.

Pemanfaatan limbah ini menjadi pionir pemanfaatan sumber daya terbarukan dan ramah lingkungan di Indonesia.

Baca juga: Keren! 12 Dosen dan Peneliti UI Masuk World's Top 2% Scientists 2022

Keempatnya adalah Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto, dan Romi Putra Radiansyah dari Tim Kuy(a+i) yang melakukan inovasi memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk perkerasan jalan.

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas, mahalnya biaya perawatan jalan, dan adanya potensi pemanfaatan limbah, membuat tim tersebut merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt.

Jenis perkerasan ini memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit. Tim mahasiswa ini memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi.

Baca juga: Singapura Tawarkan Beasiswa S3 Tanpa Batasan Umur, Cek Syarat dan Cara Daftar

Dengan minimnya proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon. “Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial,” jelas Romi, salah satu anggota Tim Kuy(a+i).

Berkat ide tersebut, mereka menyabet gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022 pada kategori sustainability. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Shell Indonesia dan Energy Academy Indonesia (ECADIN). Gagasan mereka terpilih menjadi pemenang di antara ratusan tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Romi menambahkan, inovasi ini mampu mengajak rekan-rekan yang bergerak di bagian pengepul limbah. Selain itu, berdasarkan observasi yang dilakukan Tim Kuy(a+i), modifikasi lapisan aus ini memiliki poin posting pada aspek keselamatan (safety).

Lapisan aspal ini mengurangi kejadian slip akibat perbaikan microtexture dan macrotexture yang meningkatkan nilai kekesatan di permukaan aspal.

Setelah mengikuti kompetisi, tim dari Teknik Sipil ITB ini akan mengembangkan penelitian tersebut. Mereka berharap dapat berkonsultasi secara intens dengan ahli di bidang perkerasan jalan.

Diskusi ini sangat penting dilakukan karena standardisasi yang berkaitan dengan riset mereka belum ada di Indonesia.
(mpw)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya...
ITB Tindak Tegas Mahasiswanya yang Terlibat Perjokian di UTBK 2025
Pemerintah Targetkan...
Pemerintah Targetkan Masalah Sampah Tuntas 100% pada 2029
Nilai Ekspor Sawit Capai...
Nilai Ekspor Sawit Capai Rp332,5 Triliun, Kepastian Hukum Jadi Keharusan
Pengamat Undiknas Bali:...
Pengamat Undiknas Bali: Larangan Air Minum Kemasan Ukuran Kecil Perlu Kajian Mendalam
Bali Batasi Plastik...
Bali Batasi Plastik Sekali Pakai, Industri Harus Bertransformasi ke Produk Eco-Friendly