floating-FBI Sebut TikTok Aplikasi...
FBI Sebut TikTok Aplikasi Spionase Canggih Buatan China
FBI Sebut TikTok Aplikasi...
FBI Sebut TikTok Aplikasi Spionase Canggih Buatan China
Kamis, 08 Desember 2022 - 07:02 WIB
JAKARTA - TikTok kembali dituding sebagai aplikasi yang dirancang China untuk mencuri data pengguna.

BACA JUGA - TikTok: TikTok Cash Tidak Terafiliasi dengan Kami!

Direktur FBI, Chris Wray mengatakan aplikasi rancangan raksasa teknologi ByteDance itu bisa menjadi alat spionase

Seperti dilansir dari TechSpot, Rabu (7/12/2022) Wray menyebut TikTok dapat menimbulkan ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap keamanan AS. Ini dimungkinkan karena algoritme TikTok yang condong kepada Partai Komunis.

"TikTok adalah alat spionase dan kontrol massa yang kuat, dan kediktatoran komunis China dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan dengannya," kata Wray saat menghadiri sebuah acara di Sekolah Kebijakan Publik Gerald R. Ford Universitas Michigan.

Wray menggambarkan bahwa TikTok yang saat ini sangat populer dengan lebih dari 80 juta pengguna aktif bulanan di AS dan satu miliar pengguna aktif di seluruh dunia, sebagai potensi ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Masalah paling mendesak dengan TikTok, kata Wray, adalah algoritme rekomendasinya, yang dapat digunakan oleh otoritas Beijing untuk memanipulasi konten, dan jika mereka mau, menggunakannya untuk operasi politik.

Wray menuturkan, Partai Komunis juga dapat mengumpulkan data pengguna untuk operasi spionase lewat TikTok. Dan ini menjadi bahaya besar, mengingat China sendiri memiliki misi yang bertentangan dengan kepentingan AS.

"Ini adalah hal-hal yang harus menjadi perhatian pemerintah dan warga AS juga," ungkapnya.

Pernyataan Wray sejalan dengan pendapat yang diungkapkan oleh banyak politisi AS. Komisaris FCC Brendan Carr misalnya, mengatakan pemerintah AS harus memberlakukan larangan nasional terhadap aplikasi China.

Solusi potensial untuk kemampuan spionase TikTok adalah kemitraan dengan perusahaan AS seperti Oracle untuk merutekan lalu lintas pengguna AS melalui server yang berbasis di AS, sesuatu yang mulai dilakukan TikTok pada bulan Juni.

Namun Wray tampaknya tidak yakin dengan itu, karena dia mengatakan ini adalah masalah yang sedang dibahas dalam Komite Penanaman Modal Asing di Washington.

Sementara itu, ByteDance yakin dengan diskusi yang saat ini yang dilakukannya dengan pemerintah AS. Perusahaan menyebut, TikTok berada di jalur untuk sepenuhnya memenuhi semua masalah keamanan nasional AS yang masuk akal.
(wbs)
Baca Berita
Dengarkan Selanjutnya :
PM Selandia Baru Bakal...
PM Selandia Baru Bakal Melarang Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
AS Kembali Perpanjang...
AS Kembali Perpanjang Batas Waktu Penjualan TikTok
Rekomendasi Link Tambah...
Rekomendasi Link Tambah Follower TikTok Gratis
Mantan Buruh Pabrik...
Mantan Buruh Pabrik Jadi Kreator Terkaya TikTok, Khaby Lame Dibayar Rp12 Miliar Per Postingan