Pemerintah Erdogan dianggap sibuk ikut campur urusan internal Kerajaan Saudi dalam kasus pembunuhan Khashoggi.

Riyadh sebut tindakan Senat AS sebagai serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan urusan internal kerajaan.

Kata Erdogan, suara pembunuh Khashoggi terdengar di rekaman audio.

Keputusan ini memberikan pukulan telak kepada Presiden Donald Trump di tengah meningkatnya ketegangan atas kematian jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi.

Netanyahu mengatakan pembunuhan Khashoggi mengerikan, namun jika Saudi tak stabil maka dunia jadi tak stabil.

Predikat serupa juga diberikan pada 2 jurnalis pengungkap pembantaian Rohingya, jurnalis pengkritik Duterte dan surat kabar The Capital Gazette yang diserang.

Kata-kata terakhir tersebut berasal dari sebuah transkip rekaman audio saat Khashoggi dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

'Dia seperti binatang 'Pac-Man', semakin banyak korban yang dia makan, semakin banyak yang dia inginkan.'

'Anda tak pernah dengarkan saya,' kata Macron. 'Saya akan dengarkan, tentu saja,' jawab MBS.

Erdogan hanya ingin pastikan pembunuhan jurnalis itu terungkap dalam semua aspek dan para pelaku diadili.

Pangeran MBS sedang disorot dalam kasus pembunuhan Khashoggi. Sedangkan Putin disorot dalam bentrok kapal militer Rusia dan Ukraina di pantai Crimea.

Saudi beli 44 peluncur, misil dan peralatan lain terkait THAAD AS senilai USD15 miliar atau lebih dari Rp215,5 triliun.