Indeks utama Wall Street dibuka menguat pada perdagangan Jumat (28/7/2023) dan investor tengah fokus membaca dampak suku bunga bank sentral AS atau The Fed.
Bank Sentral Eropa (ECB) menaikkan suku bunga di zona euro sekali lagi, untuk membuat suku bunga acuan sentuh rekor tertinggi yang terakhir terlihat pada akhir tahun 2000.
Bank Indonesia diminta responsif terhadap keputusan Bank Sentral Amerika Serikat yang kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps).
Keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang kembali menaikkan suku bunga acuannya, menurut ekonom bakal berdampak kurang baik ke Indonesia.
The Fed menaikkan suku bunga Amerika Serikat ke level tertinggi dalam 22 tahun sebagai upaya menstabilkan harga. Bos The Fed, Jerome Powell memberikan, sedikit petunjuk terkait arah selanjutnya.
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 5,75%. Bunga deposit facility ditetapkan sebesar 5,00% dan suku bunga lending facility sebesar 6,50%.
Pelaku pasar sedang menantikan data inflasi dan berharap tren perlambatan kenaikan harga dapat membawa katalis positif berakhirnya kebijakan suku bunga The Fed.
Wall Street pekan ini diprediksi akan menguat memasuki bulan yang telah terbukti kuat dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun ada fakta bahwa ekuitas harus menavigasi data ketenagakerjaan.
Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% dinilai sebagai langkah tepat sebagai upaya meminimalkan potensi arus modal keluar di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Wall Street dibuka terkoreksi pada perdagangan, Kamis (22/6) waktu setempat, saat pelaku pasar dinilai masih gelisah akibat sikap hawkish Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat 813 poin di level Rp14.939 pada perdagangan sore hari ini menyusul langkah BI mempertahankan suku bunga acuan.
Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%.
BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di 5,75%, sebab suku bunga saat ini masih konsisten untuk memastikan penurunan ekspektasi inflasi.
Bank Indonesia (BI) disarankan untuk tetap mempertahankan suku bunga kebijakannya di level 5,75% dengan tujuan menjaga stabilitas harga dan nilai tukar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikatm (USD) terus melemah hingga perdagangan sore ini, Senin (19/6/2023) saat BI diprediksi bakal tahan suku bunga acuan.
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat atau The Fed menahan suku bunga acuan membawa angin segar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Kamis (15/6/2023).
Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve resmi mempertahankan suku bunga acuan di level 5,00% - 5,25% pada akhir pertemuan dewan kebijakan The Fed.
Indeks utama Wall Street menguat pada bel pembukaan perdagangan Senin (12/6/2023) dan pelaku pasar menantikan rilis inflasi dan keputusan kenaikan suku bunga,