Pemerintah diminta mewaspadai kebijakan Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang terus menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) dalam beberapa waktu terakhir.
Head of Business Development PT FAC Sekuritas Indonesia, Kenji Putera Tjahaja, menyatakan bahwa kenaikan suku bunga sudah sesuai dengan prediksi pasar.
Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi sebesar 5,75%.
BI diperkirakan akan menaikkan lagi suku bunga acuan sebesar 0,25% atau 25 bps. Terkait kenaikan suku bunga, sektor properti dan otomotif paling terdampak.
Bank Indonesia diramalkan akan kembali menaikkan suku bunga acuannya di tahun 2023 hingga mencapai 6,5% lantaran tren inflasi yang dinilai masih tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani sempat menyindir para bankir yang ekspresinya terkesan senang melihat suku bunga tinggi karena akan mendapatkan keuntungan.
Kenaikan suku bunga Bank Indonesia atau BI-7 day reverse repo rate (BI-7DRRR) akan berdampak pada bunga kredit perbankan, terutama kredit kepemilikan rumah.
Tahun depan adalah era suku bunga mahal, karena BI diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga BI-7 day reverse repo rate (BI-7DRRR) hingga di atas 6%.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan kembali suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% dinilai sebagai hal wajar.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,5% dinilai merupakan keputusan tepat, antisipatif dan forward looking.
Seiring kenaikan suku bunga BI, IHSG hari ini berada di zona hijau pada sesi terakhir perdagangan. Indeks ditutup menguat tipis 3,7 poin atau 0,06% ke 6.824.
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,5%.
Kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) memicu risiko finansial makin besar dan munculnya fenomena superdollar.
Bursa saham AS Wall Street ditutup lebih rendah dalam perdagangan yang bergejolak pada Rabu (14/12) waktu setempat menyusul kenaikan suku bunga The Fed.
Bank sentral AS The Fed menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, Rabu (14/12), melanjutkan siklus kenaikan suku bunga paling agresif dalam empat dekade.
Tiga indeks utama Wall Street hari ini dibuka melemah. Para pelaku pasar modal AS tengah menunggu data sektor jasa atau non-manufaktur, serta suku bunga Fed.