Perdagangan pasar modal Amerika Serikat (AS) atau Wall Street tutup pada hari ini Senin (29/5) dalam rangka peringatan Memorial Day atau Hari Pahlawan.
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI7DRR sebesar 5,75%. Keputusan tersebut merupakan hasil RDG BI pada 24 dan 25 Mei 2023.
Besarnya bunga pinjaman berbeda-beda tergantung dari jenis suku bunga yang diterapkan, salah satunya yaitu suku bunga flat, seperti yang berlaku pada MotionCredit.
Inflasi AS (Amerika Serikat) terdorong ke level terendah dalam dua tahun, menyusul turunnya harga-harga seperti tiket pesawat, mobil baru hingga susu pada bulan lalu.
Bank Indonesia menanggapi kenaikan suku bunga The Fed mencapai level 5,25%. Dia mengungkapkan strategi yang akan diambil BI ke depan terkait suku bunga.
Peluang pasar modal Indonesia pasca-kenaikan suku bunga The Fed yang diproyeksikan 25 basis poin masih cukup cerah. Pelaku pasar sebenarnya sudah mewanti-wanti
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Jerome Powell mengatakan, saat ini yang menjadi pertanyaan terbuka apakah kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut akan dilakukan dalam era inflasi tinggi.
Sejak bulan Maret 2022, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed terus menaikkan suku bunga hingga hari ini yang pada gilirannya bakal berdampak terhadap Indonesia.
Wall Street ditutup mengalami sedikit penurunan saat investor mengikuti kabar soal lelang akhir pekan First Republic Bank (FRC.N) dan bersiap untuk kenaikan suku Federal Reserve atau The Fed.
Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserves (The Fed) diprediksi akan kembali menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin (bps) pada Mei mendatang.
Bank Indonesia (BI) diprediksi akan tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada angka 5,75% setidaknya hingga akhir tahun.