Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% atau lima bulan beruntun sejak Mei.

Ryan Kiryanto mengungkapkan bahwa jika BI ingin tetap mendorong stimulus pertumbuhan ekonomi, sebetulnya ada ruang untuk menurunkan BI Rate ke 6 persen.

Deflasi yang terjadi selama 4 bulan berturut-turut IMei-Agustus 2024) diakibatkan oleh sisi permintaan yang rendah, bukan sekadar turunnya harga pangan.

OJK mengatakan meski Indonesia mengalami deflasi, tapi pertumbuhan ekonomi menunjukan hal yang baik. Artinya, tingkat pertumbuhan ekonomi masih terjaga.

deflasi empat bulan berturut-turut memang merupakan berita buruk bagi ekonomi Indonesia, ini merupakan indikasi terjadinya penurunan daya beli.

IHSG hari ini ditutup ke zona merah pada sesi terakhir perdagangan. IHSG ditutup melemah 78 poin atau 1,01 persen ke level 7.616.

Suasana aktivitas pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (2/9/2024).Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan atau terjadi....

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan, dalam lima tahun terakhir terjadi deflasi di Agustus, kecuali pada Agustus 2021.

komoditas bawang merah hingga daging ayam ras mengalami deflasi di setiap bulan Agustus dalam 3 periode terakhir, karena terjadi penurunan harga akibat pasokan melimpah.

BPS mencatat pada Agustus 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,12 persen.

Badan Pusat Statistik mencatat pada Juli 2024 kembali terjadi deflasi, 3 bulan beruntun sejak Mei 2024. Hal itu dinilai menjadi indikasi merosotnya daya beli.

Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini mengingatkan, deflasi yang terjadi beberapa waktu terakhir harus dicermati dengan baik. Jika tidak mampu, maka lupakan mimpi pertumbuhan ekonomi RI capai 8%.

Indonesia mengalami deflasi selama 3 bulan berturut-turut ini menjadi sinyal bahwa kondisi daya beli masyarakat sedang turun. Pemerintah meski mewaspadi hal ini.

Deflasi pada Juli 2024 yang sebesar 0,18 persen itu didorong oleh deflasi komponen harga bergejolak. Komponen ini mengalami deflasi sebesar 1,92 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,32 persen.

BPS mencatat pada Juli 2024 terjadi deflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi penurunan IHK dari 106,28 pada Juni 2024 menjadi 106,9 pada Juli 2024. Ini merupakan deflasi ketiga secara berturut-turut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Juni 2024 terjadi deflasi sebesar 0,08% atau terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,37 pada Mei 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen, atau terjadi penurunan indeks harga konsumen dari 106,40 pada April 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan bahwa tarif angkutan udara atau harga tiket pesawat pada Maret 2024 mengalami deflasi dipicu sejumlah faktor.

Menurunnya tarif transportasi pada awal tahun 2024 membuat Jakarta mencatatkan deflasi pada Januari 2024. Catatan ini menjadi nilai positif di awal tahun ini.

Tekanan deflasi China diperkirakan masih akan berlanjut hingga pertengahan tahun ini. Deflasi kemungkinan akan terjadi setidaknya selama enam bulan ke depan.