Presiden Jokowi mengatakan pembangunan kawasan industri hijau akan memberikan pendapatan kepada negara dan juga memperbaiki masalah neraca perdagangan.
Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama Januari - Nopember 2021 mengalami defisit sebesar USD3,99 miliar. Hal ini akibat defisit pada sektor migas sebesar USD3,30 miliar
Surplus neraca perdagangan diyakini akan terus berlanjut dan meningkat seiring keterlibatan Indonesia meratifikasi sejumlah perjanjian dagang internasional.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) meyakini surplus neraca perdagangan nasional tahun ini bisa dua kali lipat dibandingkan capaian surplus pada tahun 2020.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, melesatnya pertumbuhan ekspor dan impor menunjukkan penguatan fundamental pemulihan ekonomi.
Kabar gembira lainnya, kinerja ekspor periode Juni 2021 berhasil mencatatkan rekor baru sejak Agustus 2011 dengan mencatatkan angka sebesar USD18,55 miliar.
Sejak Mei 2020 sampai Juni 2021 ini neraca perdagangan kita selalu surplus. Ini kabar baik bahwa selama 14 bulan terakhir ini neraca perdagangan kita surplus.
Secara kumulatif, selama Januari - April 2021, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit sebesar USD1,19 miliar. Hal ini disumbangkan oleh selisih perdagangan ekspor-impor
Neraca perdagangan Indonesia selama kuartal I/2021 mencatat surplus sebesar USD5,52 miliar, namun terhadap China masih membukukan defisit sebesar USD2 miliar.