Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim), secara kumulatif, selama Januari - Februari 2021 defisit sebesar USD389,26 juta. Hal ini disumbang dari selisih perdagangan ekspor-impor
Nilai tukar rupiah diprediksi menguat terhadap dollar AS (USD) pada hari ini dipengaruhi sentimen megastimulus AS dan surplusnya neraca perdagangan Indonesia.
Kinerja neraca perdagangan (NP) Indonesia mampu mengungguli AS dan China. Publikasi terbaru BPS, kinerja NP Indonesia surplus USD2,01 miliar pada Februari 2021.
Peningkatan nilai ekspor tersebut cukup tinggi di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi. Ekspor nonmigas naik sebesar 12,5% sepanjang Januari 2021 menjadi penyubang terbesar surplus neraca perdangangan.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono mengungkapkan, bahwa sawit sangat begitu berpengaruh pada kinerja perdagangan Indonesia.
Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah menilai, bahwa surplusnya neraca perdagangan Indonesia lebih kepada keberuntungan karena selama pandemi impor turun.
BPS mencatat neraca perdagangan Desember 2020 mencapai surplus USD2,1 miliar. Surplus dihasilkan dari ekspor senilai USD16,54 miliar dan impor USD14,44 miliar.
Secara keseluruhan tahun 2020, neraca perdagangan diperkirakan surplus USD22,25 miliar dibanding neraca perdagangan tahun 2019 yang defisit USD3,59 miliar.
Meski tahun ini perdagangan global goyah akibat pandemi Covid-19, neraca Indonesia diprediksi surplus, tembus lebih dari USD20 miliar. Datanya akan dirilis.
Selama Januari - November 2020, neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) mengalami defisit USD513,44 juta. Defisit ini akibat selisih perdagangan ekspor-impor
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menegaskan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2020 menjadi yang tertinggi sejak 2012.
Kinerja perdagangan Indonesia di tengah pandemi Covid-19 malah moncer. Selama lima bulan beruntun (MeiSeptember) neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus.
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto memaparkan, periode Januari-Agustus 2020 tercatat neraca perdagangan mengalami surplus sebesar USD 11.05 miliar.
Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama bulan Agustus 2020 mengalami defisit sebesar USD147,10 juta. Defisit ini disebabkan karena adanya selisih nilai perdagangan yang negatif pada sektor migas....
Neraca perdagangan Jawa Timur (Jatim) selama Januari-Juli 2020 mengalami defisit sebesar USD191,10 juta. Hal ini disumbangkan oleh selisih perdagangan ekspor-impor di sektor non migas yang surplus sebesar....
Di tengah pandemi ekspor Indonesia meningkat. produk yang tidak disangka-sangka sebelumnya jadi primadona ekspor. Seperti buah durian, kelapa dan produk furniture.