Bank Indonesia (BI) resmi menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25% mendorong penguatan rupiah. Rupiah ditutup menguat 65 poin di level Rp16.155 per USD.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, kenaikan suku bunga ini dilakukan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari kemungkinan memburuknya risiko global.
Selain faktor inflasi yang relatif terjaga, Bank Indonesia disebut bisa menahan suku bunga berkat faktor The Fed yang menunda untuk menurunkan suku bunganya.
Wall Street pada perdagangan, Kamis (18/4) waktu setempat kembali berakhir melemah ketika investor menaruh perhatian kepada laporan pendapatan perusahaan terbaru dan bank sentral sulit memangkas suku....
Wall Street berakhir melemah dalam perdagangan yang berombak pada Rabu (17/4) waktu setempat. Sentimen datang saat investor masih memantau arah suku bunga Federal Reserve alias the Fed.
Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup melemah tipis 5 poin ke level Rp15.723 per dolar AS setelah sebelumnya sempat ke level Rp15.717 per dolar AS.
BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan di level 6% yang diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 19-20 Maret 2024.
Ini akan menjadi kenaikan suku bunga pertama dalam 17 tahun sehingga memiliki makna simbolis, tetapi dampak terhadap perekonomian Jepang diperkirakan sangat kecil.
Wall Street dibuka menguat pada perdagangan, Rabu (6/3) waktu setempat ketika pelaku pasar merespons positif pidato Gubernur Federal Reserve atau Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell.
Bank of Israel mempertahankan suku bunga stabil pada hari, Senin (26/2) kemarin waktu setempat setelah sebelumnya memangkas seperempat poin pada bulan Januari.