Pemerintah terus melakukan terobosan-terobosan dengan menyediakan berbagai kemudahan bagi kontraktor di sektor panas bumi, termasuk masuk ke hutan lindung.
Pemerintah mendapatkan pinjaman dari Asian Development Bank untuk pembangunan dua pembangkit listrik tenaga panas bumi di Dieng dan Patuha senilai USD469,2 juta.
Direktur IESR Fabby Tumiwa mengatakan, dua tantangan pengembangan panas bumi terbesar di Indonesia adalah risiko eksplorasi dan harga panas bumi yang tidak konsisten.
Indonesia memiliki potensi panas bumi yang sangat tinggi dengan kondisi geografisnya sebagai ring of fire dari ujung Pulau Sumatera hingga Pulau Papua.
Sektor panas bumi dinilai amat sarat aturan (highly regulated), namun di sisi lain regulasinya masih tidak konsisten sehingga menyulitkan pengembangan oleh investor.
Senior Advisor API Abadi Poernomo menegaskan, agar sektor panas bumi bisa berkembang, pemerintah harus mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah pelosok.
Kegiatan investasi panas bumi tertunda karena ada PSBB. Namun saat ini karena sudah ada kelonggaran, ada ruang bagi para pengembang untuk bergerak kembali.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyusun skema insentif berupa biaya penggantian (reimbursement cost) untuk aktivitas eksplorasi dan insentif pengembangan infrastruktur panas....
Cadangan panas bumi Indonesia yang mencapai 23,9 giga watt (GW) bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk pembangkit listrik semata, tapi industri yang lain.
ADB menyetujui pinjaman sebesar USD300 juta (sekitar Rp4,5 triliun) bagi PT Geo Dipa Energi untuk menambah kapasitas pembangkit listrik panas buminya hingga 110 MW.
Bea Cukai Riau berikan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Impor atas impor barang untuk kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi kepada PT Pertamina Hulu Energi Kampar.